Panggil saja namaku dengan Cantika. Nama panjangku
adalah Cantika dwi Cahyani. Aku di beri nama itu karna orang tuaku dari kecil
mengiginkan anak perempuan yang cantik. Tetapi sayangnya aku adalah anak
tunggal. Walaupun begitu, aku tidak kesepian aku masih mempunyai keluarga yang
menyayangiku dan aku juga mempunyai seorang sahabat yang aku panggil dengan
nama cinta. Walaupun sebenarnya namanya adalah Cinta Amanda. Kami berteman
sejak kecil sampai sekarang.
***
Kami adalah
siswi SMP Al- Azhar palu. Sekarang kami duduk di kelas VII B. Kelas ini
bukanlah kelas yang terbaik. Walaupun begitu kami tetap senang. Suatu Ketika,
kami mendapat ujian Semester pada bulan desember. Aku dan cinta melaksanakan
kerja kelompok dalam rangka belajar untuk ujian. Saat di SD Cinta lah anak
terpintar di kelas. Walaupun begitu, aku tidak merasa iri pada cinta karna ia
memang anak yang pintar juga baik. Maka dari itu, aku sering membuat kelompok
belajar dengan nya.
Saat
penerimaan raport semester satu, aku terkejut ternyata aku lah juara pertama.
Aku sangat senang saat itu. Lalu aku pun sadar dari kesenanganku aku mendengar
juara kedua adalah temanku Rahma dan ketiga adalah Aini.
Setelah
lama menunggu aku pun mendengar nama Cinta terpanggil keluar dari urutan 10
besar. Aku sangat tak percaya tidak mungkin cinta mendapat peringkat di luar
tiga besar apalagi sepuluh besar. Aku sangat tak percaya.
Setelah
kejadian itu aku sengaja tidak menegur cinta untuk satu jam saja. Agar dia bisa
menerima kenyataan ini. Karna aku tau cinta orangnya sangat mementingkan
prestasi dan tak mau kalah. Jika hal itu terjadi aku tak tau apa yang terjadi.
kemungkinannya penyakit jantungnya kambuh.
***
Setelah
sejam aku berpisah dengan cinta. Aku lansung kerumahnya. Tanpa sengaja pintu
rumah cinta terbuka di dalamnya aku melihat cinta. Aku pun lansung masuk dan
menghibur cinta. Tetapi, cinta malah berkata lain. Seperti tak mengenalku
sahabatnya sendiri. Aku tetap sabar. Tapi cinta tetap mengelak.
“apa yang
kau lakukan disini! Pergi dari sini …
pergi …. Aku bilang pergi dan jangan kembali” kata cinta dengan tangisannya.
“Cinta ini
aku Cantika sahabatmu, jangan menangis donk… apa salahku … mengapa kau
memperlakukanku seperti itu…” tanyaku dengan desak.
“
seharusnya aku lebih banyak belajar lagi,seharusnya aku yang juara pertama, aku
yang mengajarimu sampai pintar tapi kamu yang dapat untungnya…karena
peringkatku turun mama menghukumku,, kami akan pindah. Kata mama aku telah
mempermalukannya sebagai anak Doseh terpuji. Jadi aku harus belajar di luar kota”
jawabnya diiringi ringisannya.
“ ta.. ta … pi kita sudah bersahabat dari
kecil sampai sekarang masa, lansung di putuskan saja. Aku akan kesepian” Jawabku
dengan rasa tidak menerima kenyataan.
“
sebenarnya aku sedikir iri padamu, tapi aku tak akan membencimu,, aku sadar aku
tak pantas bersahabat dengannmu aku terlalu egois. Kumohon kau pulanglah”katanya
dengan tatapan terakhirnya.
“baiklah”kataku
dengan nada menurun.
Sejak saat
itu kami tak pernah bertemu lagi karna cinta telah pindah dari palu aku sangat
kesepian.
Suatu hari,
aku bertemu dengan seseorang yang sangat ramah namanya adalah sinta. Tapi aku
belum tau asal-usulnya aku hanya tau dia baru pindah dari Surabaya.
Waktu demi
waktu terus berjalan, tak terasa bagiku waktu terlalu cepat. Aku telah
bersahabat dengan sinta ternyata nama panjangnya adalah sinta mutiara. Aku baru
tau dia tinggal di tempat rumah cinta dahulu. Dia sangat baik dan ramah seperti
cinta. Tapi dia mementingkan urusan bersama dari pada urusannya
Sekian lama
aku bersahabat dengan sinta. Aku sudah banyak tau tentangnya. Pengalaman suka
dan duka aku lewati bersamanya. Aku sangat senang dapat mempunyai teman seperti
sinta. Sinta adalah teman terbaik yang ku punya.
***
Suatu
ketika, ada kejadian yang sangat mengagetkanku. Sinta jatuh sakit. Dia harus
keluar kota untuk menyembuhkan penyakitnya.
sebelum pergi, dia megirimkanku surat..,
surat itu sangat pendek. Ia berkata :
Maafkan aku yang meninggalkanmu untuk kedua kalinya…
ada yang aku rahasiakan padamu … aku adalah cinta. Aku tau kita akan selalu
bersahabat.
Aku terkejut. Yang aku duga selama ini benar. Dia
benar adalah cinta. Aku tau aku dan cinta akan selalu bersahabat. Aku akan
berdoa untuk kesembuhanya dan menunggunya kembali