Thursday, February 23, 2012

My story>>> Hari petama,,, penuh kejutan!!!


Setetes demi tetes embun pagi meluncur bersamaan dengan sang mentari yang masih malu- malu muncul. Ku buka tirai jendelaku untuk melihat indahnya ciptaan-Nya. Aku tersenyum.
“ indah sekali” gumanku pelan.
Inilah kebiasanku setiap pagi. Habis sholat subuh, aku lansung memandang keluar jendela. Aku mengkhayalkan betapa indah ciptaan Allah, dan bersyukur aku masih bisa melihatnya.
Ketukan pintu kamarku membuat khayalanku bubar seketika.
“Tok,tok..tok, sayang ,,, ayo cepat siap-siap berangkat sekolah” kata mama.
Aku sudah menduga pasti itu mama, yang tau kebiasaanku setiap pagi.
“ia, ma….”kataku halus. Aku segera ke kamar mandi dan siap siap ke sekolah. Ya sekolah baruku.
Tiba-tiba saja perutku berbunyi. Aku jadi tertawa sendiri mendengarnya. Karena terlalu lapar aku segera turun ke lantai bawah dan menuju meja makan. Ternyata orang tuaku telah menunggu disana.
“hari ini menunya apa bi’?” kataku sambil duduk pada bibi Vina. Kebetulan bibi Vina juga ada di sana. Bibi vina adalah pembantu keluarga kami. Ia sudah kami anggap sebagai keluarga sendiri. 
“nasi goreng cerah ala Bibi Vina  yang special buat  pagi yang cerah” kata bi’ Vina dengan narsis. Bi’ Vina memang orang yang humoris, makanya aku tak pernah kesepian. Walaupun aku tak punya saudara kandung.
“mmm, pasti enak … cobain ah” kataku sambil mennyendok nasi goreng tersebut ke piringku.
“jangan lupa baca doa” kata ayah mengingatkan
“siiip, pasti bos” kataku sambil menghormat
Kami pun tertawa bersama. Oh ya, namaku Meysa Cintalya Putri. Panggil aja meysa. Aku kelas 1 smp, hari ini adalah hari pertamaku masuk sekolah. Aku tinggal di fantacy city di Wonderland Country. Dulu, aku dan orang tuaku tinggal di Action city hanya saja karena bisnis keluarga jadi kami pindah kesini.
***
SMP fashion art school, itulah nama sekolah baruku. Sekolah ini untuk orang-orang pencinta seni ataupun fashion. Aku menginjakkan kaki di sekolah ini untuk menjadi seorang pianist sejati, itulah mimpiku.
Aku terus melangkahkan kakiku untuk masuk ke kelasku. Jangan heran, aku sudah mengetahui kelasku karena seluruh siswa yang lulus test ini akan dikirimi e-mail yang berisi informasi untuk hari pertama ini.

Saat tiba di kelasku, aku tak melihat seorang pun di sini padahal 5 menit lagi bel berbunyi. Aku juga baru menyadari bahwa sekolah ini sangat sepi. Aku tak melihat seorang pun di sekelilingku. Aku semakin bingung.
“hmm, jangan jangan hari ini belum sekolah, atau aku salah lihat e-mailnya!. Tunggu, tunggu ...” aku lansung meraih handphone di saku seragam sekolahku. Dengan kilat khusus aku lansung buka e-mailku.
“ini benar…..hari ini jelas jelas tanggal 3 January, hari ini seharusnya,,, tapi kemana semua orang, apa ada yang salah?… aduhhh ini sebenarnya gimana sih?” omelku yang semakin bingung.
Tiba-tiba aku mendengar bunyi lendakan dari belakang sekolah. Walaupun  suaranya sangat kecil tapi misterius …..
***
Bunyi itu lagi. Kali ini semakin besar. Akhirnya setelah rasa takutku kalah tanding dengan rasa penasaran aku mulai mencari asal suara itu, aku pergi ke taman belakang sekolah. Suara itu terdengar semakin besar dan semakin besar sampai tiba tiba langkahku terhenti. Sebuah gerbang di taman belakang yang didepannya di pasang spanduk bertuliskan “welcome new  students from fashion art school”. Di belakang gerbang itu terlihat ratusan orang siswa-siswi fashion art school. Sepertinya mereka habis menonton sesuatu yang hebat diatas langit. Karena semua pandangan mereka menuju ke atas. Sebagian dari menyadari kedatanganku lansung memberi tatapan aneh sekaligus geli melihatku. Lama kelamaan semuanya berpaling kepadaku, sampai akhirnya kepala sekolah menegurku.
“hey, students there, kenapa nggak masuk, kan dari tadi udah mulai??”
Aku yang semakin bingung nggak tau harus bilang apa, aku sangat terkejut dan malu.
“eeemm, eeee…., ini pak….., saya ,…., saya tidak tau… kalau semua orang ada di sini … saya kira mungkin saya salah lihat tanggal untuk masuk sekolah karena sekolah sangat sepi”. Kataku sambil menunduk.
Gerumunan suara siswa-siswi yang ada di lapangan mulai muncul. Bisikan-bisikan komentar tentangku sudah didebatkan. Ada juga yang sampai tertawa.
“bukannya ada tanda peringatan di gerbang masuk sekolah?”
“Astaga! Saking banyak lamunannya, aku jadi nggak merhatiin kalo ada peringatan kaya’ gitu. Aku harus gomong apa?” kataku dalam hati.
Akhirnya aku mulai berani bicara karena sebelumnya aku diam untuk menyusun kata-kata.
“maaf pak, saya,… saya… tidak lihat…, saya saja tahu karena dengar ada suara di sini”
“ooh,… tidak apa apa kalau begitu, ayo silahkan bergabung,, tadi itu suara kembang api atas ucarapan selamat datang buat murid baru sekolah ini” kata bapak kepsek itu ramah.
“ooh, ternyata kembang api toh, pantas saja semua siswa memandang ke langit,, kirain juga apa?” gumanku dalam hati sambil berjalan menunduk masuk ke kerumunan siswa siswi, aku masih malu. Terdengar gerumunan sura bisikan anak-anak yang aku yakin pasti tentangku.
Ada satu kejadian aneh lagi yang datang tiba-tiba hari ini. Setelah kejadian tadi pak kepala sekolah lansung  memanggilku kedepan dan bertanya kepadaku sambil berbisik.
“apakah kamu akan masuk kelas piano? Saya tertarik dengan kalung berbuah piano itu,, jadi saya pikir kamu akan masuk kelas piano”
“betul pak” kataku sopan
“bisakah kau bermain piano sekarang, pergilah ke samping anggrek putih itu. Disana ada piano!” katanya sambil menunjuk piano disamping pohong yang ditumpangi bunga anggrek putih yang sangat cantik.
Aku ragu sesaat.
“duh,,, apa yang harus kulakukan? Bagaimana ini? Apakah aku bisa?” kataku dalam hati.
To be continued …

2 comments: