Saturday, March 31, 2012

3rd story >> Dia lagi... dia lagi...


“syaratnya,  kamu harus …..” tiba tiba anak itu terdiam kaget dan memeandang sesuatu yang ada di belakangku.
“aku harus apa??? …”
“eehmmm, kalian ngapain?” Tanya seseorang di belakangku
Ya ampun Erik lagi hufffff, tak apalah kali ini dia jadi dewa penyelamat bagi aku dan Risa.
“eeemmmm, eee, oh iya lagi itu, lagi mau nanya ama Meysa dia belajar piano dimana, kok bisa pintar gitu?” kata anak itu. Dia ini emang pintar ngibul.
“ooo, tapi tadi kalau nggak salah kamu bilang Meysa harus melakukan sesuatu…,, Meysa harus apa?”
“eeee,,mmmm, oohhh.. Meysa harus ajarin aku cara main piano.. gitu.,, iya kan sya?
(apaaaaa???? Ck,ck,ck ini anak emang tukang ngibul yah… kalo saja tidak ada Risa disampingku… ini anak pasti sudah kuhajar. Kesabaranku sudah meluap karenanya.)
“iyaaaa kannn sya?” dengan nada yang lebih tegas.
“eeeehmm,,,, terserah kamu saja (aku pengen pergi disini. Pengen cepat-cepat menghilang dari kamu,, Tauuu?)” kataku judes
“Oh, gitu ya! Aku kira ada apa?, ya sudah aku main basket lagi, oh iya kamu jatuhin ini tadi” kata Erik
“Ya ampun,kalungku,,, thanks ya. Ini benda paling berharga buat aku” kataku.
Hmm, kayaknya point plus nih buat erik. Sebelum erik pergi aku dan Risa cepat cepat menjauh dari anak itu.
“ Oh, kalau gitu aku mau ke kelas tadi Vonica suruh aku cepat ke kelas” kataku bohong, bohong demi kebaikan nggak apa apa kan?
Sampai di kelas kami pun mulai merasa lega.
“Ris, pokoknya kalau bel pulang nanti kita nggak boleh ketemu mereka lagi, kita harus jauhin mereka!” kataku.
“iya, bener .., bener!”
***
“hoaaaammmmmmmm,,,,,”
Pagi yang biasa. aku pun mulai melaksanakan semua yang biasa ku lakukan di pagi hari termasuk melaksanakan kebiasaanku tiap pagi yaitu memandang keindahan dunia…. Kulihat jam mini yang terletak diatas meja miniku juga. Pukul 05.15, ya ampun kayaknya tidurku semalam memang tidak nyenyak karena memikirkan semua hal yang terjadi kemarin. Biasanya jam segini aku sudah merasa segar tapi kepalaku sedikit nyutnyutan, mungkin karena belum mandi. Secepat mungkin aku melakukan semua persiapan sekolah dan berangkat ke sekolah. Mudah-mudahan hal kemarin tak terulang lagi.
***
Baru saja aku melangkahkan kaki beberapa langkah seseorang sudah memanggilku di belakang.
“Meysa, Meysa…..”
Dengan malas aku berbalik dan berharap bukan orang itu.
Lega. Ternyata Risa.
“eh Ris, Kita ke kelas bareng yuk”
“ayo,, aku negur kamu juga supaya kita ke kelas bareng..”
Aku dan Risa melajutkan perjalanan masuk ke kelas sambil ngobrol kecil. Beberapa meter dari kelas aku bisa melihat ada anak yang kemaren. Sepertinya dia sedang menungguku. Bukannya takut tapi aku tak mau memperpanjang masalah, kalau saja aku kesana, kalau saja emosiku tak bisa tertahan lagi,,, pasti keributan akan muncul lagi, terus lama kelamaan perang mulut, nggak tahan lagi, perang fisik.. lewat guru aku pun kena jewer, masuk ke ruang kepala sekolah, terus orang tuaku dikirimi surat… teruss aku dikelua…
“Sya…,, Meysa” Risa mendorong dorong tubuhku…
Aku berbalik
“ya ampun Meysa,, dari tadi itu aku panggil nama kamu.. kamu nggak dengar… malah melamun lagi,, kalo kesambet gimana hayo?
“hehehehe,,, maaf” (aku terus tertawa.. soalnya dari tadi aku berpikir hal konyol dan terlalu jauh padahal ternyata Risa dari tadi memanggilku)
“yahh,, dia malah ketawa.. kamu nggak sakit kan sya?
“iihhh,, nggak sampe gitu lagi.. tuh (menunjuk ke anak nyebelin) aku lagi mikirin itu… kita nggak usah ke kelas dulu aku tak mau nyari rebut!”
“aku juga lagi mikirin dia lagi,, aku juga mau kasih tau itu.. ya sudah kita ke kantin saja dulu!”
Belum sempat kami melengkah terdengar suara di belakanh
“eeeehhhh,,, mau kemana??? Dari tadi kita tungguin malah mau pergi!” katanya dengan nada ejek
To be continued….

Saturday, March 24, 2012

Im Yoon Ah (yoonA SNSD)

assalamu'alaikum kali ini pengen cerita-cerita tentang Im Yoon Ah...
pengen liat ada wajah asli YonnA n fotonya saat kecil... nih cekidot aja nyokk
























Berikut sedikit informasi profil tentang Im Yoon Ah :)
  • Nama: 임윤아 / Im Yoon Ah (Im Yun A)
  • Nama Beken: 윤아 / YoonA
  • Nama Panggilan: Yoong, Deer (rusa), Goddes, Little Deer, Retarol, Flower Deer, Powerful Yoona, Bravery Yoona, YoonABC
  • Profesi: Penyanyi, artis, dancer and model
  • Tanggal lahir: 30 May 1990
  • Tempat lahir: Seoul, Korea Selatan
  • Tinggi: 168cm
  • Berat: 47kg
  • Zodiak: Gemini
  • Golongan darah: B
  • Talent agency: SM Entertainment 
Ini saja dulu yh!!, yang laen menyusul... thank you :)

Friday, March 16, 2012

Game-game!! harvest moon info :)



Unlockbles
Ini adalah hal hal yang terkunci di Harvest Moon Games. Mau tau cara bukanya!????,,, nyook,,, cekidot aja!
Yang terkunci
Cara bukanya
Strawberry seeds
Ship 100 Turnips, Potatoes and Cucumbers
Spinach Seeds
Ship 100 Sweet Potatoes, Eggplants and Carrots.
Pumpkin Seeds
Ship 100 Corns, Tomatoes and Onions
Cliff faints
In winter, pergi ke town square saat salju turun. Pastikan kalian mengajaknya bekerja di Aja winery.
Cewek-cewek di desa tidur di rumahmu
Berteman dengan semua cewek di desa dan beli ranjang besar. Saat malam segera tidur pada jam 8:00.(Pastikan kalian belum melamar siapapun!)
Cewek-cewek di desa makan di rumahmu
Berteman dengan semua cewek di desa dan beli dapur dan perlengkapannya. Pastikan kau punya banyak makanan di kulkasmu! Kemudian memasak pada jam 6:00 dan 10:00.
Apple shuffle game
Berteman dengan Won dengan memberinya gold ores dan apples setiap hari
Menjual Barang ke Won
Berteman dengan won dengan memberinya hadiah.(Cara gampangnya, berikan 7 gold ores dalam satu kali pemberian dan keluar lalu masuk lagi.)
Mountain Cottage
Meikah dengan suamimu selama 50 tahun.(pastikan kalian bahagia selama itu), cara gampangnya, berikan kappa cucumber tiap hari lemparkan ke danau di mother hill, setelah itu kappa akan memberikan powwer berry yang warna biru, kemuadian lanjutkan memberikannya cucumber setiap hari. Nah,,, setelah itu dia akan memberikan 3 permintaaan dan pilihlan mountain cottage.
Seaside Cottage
Link ke game Another Wonderful Life 30 Kali.
Cliff faints(part 2 )
Kerja keras sehingga kalian sakit dan dibawa kerumah sakit.

Okey, okey itu tadi cara buka kuncinya, gimana, gimana ???? tambah asyik pasti mainnya! Good Luck yupz,,, Semoga sukses!!! J

Wednesday, March 7, 2012

Countinued Story >>> Aneh!


Lama aku berdiri dalam diam akhirnya aku berusaha mengalahkan keraguanku.
“baiklah pak akan saya coba…!”
Aku segera menuju ke tempat piano tersebut. Aku merasakan ratusan ekor mata sedang memandangku. Aku berusaha untuk tetap tenang. Aku mulai duduk di depan sebuah piano berwarna hitam. Jari-jariku sudah menyentuh tuts-tuts piano tersebut. Dengan tarikan nafas panjang dan satu hembusan yang membuat jariku mulai menari di tuts-tuts piano tersebut. Di taman itu terdengar alunan lembut lagu “bintang kejora”. Setelah di jariku menekan tuts akhir aku berdiri dan  member hormat bak pianist professional. Semua tatapan kagum menoleh ke arahku dengan sorakan tepuk tangan. Aku sangat senang dan bangga. Kini ratusan ekor mata tadi tidak memberiku tatapan kurang enak lagi.
***
Satu per satu anak berjalan mendahuluiku masuk ke kelas pianist. Aku yang berjalan pelan ingin memandangi semuanya dengan jelas. Tersedia fasilitas piano untuk setiap anak, ada juga piano di depan kelas yang kurasa pasti milik guru pianist. Berbagai hiasan berupa not-not yang disusun indah sebagai hiasan dinding di setiap sundut ruangan. Di setiap piano juga tersedia sebuah buku album yang berisi lagu yang akan dimainkan nanti. Tiba-tiba seseorang menepuk pundakku.
“hei girl, knapa nggak masuk?, ayo masuk miss akan memulai pelajarannya” kata si guru
Aku tersentak.
“iiiii, iiya, miss!” kataku.
Aku segera bergegas ke tempat dudukku. Semua anak di kelas itu memandangku kagum. Aku jadi salah tingkah. Cepat-cepat kualihkan pikiranku dan konsentrasi pada pelajaran yang diajarkan. Hari ini miss Dena mengajarkan kami lebih pada pengenalan, baik pengenalan piano pada dasarnya maupun pengenalan anak 1 persatu. Ada satu anak yang tingkahnya sangat aneh namanya Risa. Saat memperkenalkan diri, ia hanya menyebutkan seadanya saja. Selainnya dia hanya diam. Kelihatan sekali anak itu anak yang polos. Aku kasihan dengan dia, banyak yang memberikannya pandangan tak suka. Oh ya, satu lagi anak yang paling aneh namanya Erik. Saat aku yang mendapatkan kesempatan ke depan untuk memperkenalkan diri. Dia senyum-senyum nggak jelas. Yang lebih aneh lagi saat dia yang maju kedepan dia juga senyum senyum terus, dan pandangannya cuman padaku. Syukur teman sebelahku Vonica menegurku dan berlanjut dengan obrolan pendek. Vonica adalah teman samping kiriku, teman samping kananku adalah Risa si Misterius. Kayaknya aku tertarik berteman dengannya. Istirahat nanti aku akan mengajaknya ke kantin bareng ah!,,, aku tak sabar lagi bel isitirahat.
***
Kriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggggggggggggggggggggggggg
Bel impianku berbunyi,,,, aku bergegas ke tempat Risa.
Aku tak tau harus mulai dari mana reflex yang keluar dari mutku hanya :
“Hii” dengan senyum khasku aku menyapanya.
“emmm,eeee, hi”
Ternyata senyumnya manis. Akan tetapi dia sangat pendiam. Kelihatan sekali dia senang disapaku. Melihat itu aku otakkupun berjalan licin. Ku ajak dia ngobrol tentang lebih banyak lagi. Ternyata dia orang yang sangat mengasikkan. Satu lagi, tadi waktu memperkenalkan diri di depan dia sangat gugup. Makanya dia hanya berbicara seadannya saja.
“Upss,, perutku bunyi nih” gumanku dalam hati!
“Ris, kita ke kantin yuk!” ajakku
“yuk,,, aku juga pengen lihat makanan disini itu kayak gimana?
“he-eh,, nyoook!!”
Kami berjalan sambil sesekali cekikikan ketika ada obrolan kami yang lucu. Sampai di depan kantin tawaku lenyap. Ada sekerombolan anak di tempat itu yang memandangku remeh dengan wajah mencemoh. Aku bingung. Karena tak mau memperpanjang masalah dan juga melihat raut wajah Risa yang berubah aku berusaha melewati mereka. Kami segera memesan makanan.
“kamu makan apa?’ kata Risa padaku
“aku bakso aja deh!”
“ Ya sudah, aku juga bakso, minumnya the manis aja ya”
“siiip”
Setelah mengambil makanan kami lansung pergi mencari tempat kosong. Setelah dapat tempat yang strategis kami pun mulai menyantap makanan kami. Ternyata makanan disini enak yah!. Setelah selesai makan aku bermaksud untuk membeli pisang goreng sebagai makanan penutup (ala kami). Saat aku ingin kembali ke meja tempatku tadi, tiba tiba pundakku tersenggol keras.
“aaauuuuuu,”jeritku. Siapa sih nih,, untung saja pisang. gorengku tidak tumpah. Kalau ia awas saja. Aku berblik ke asal senggolan keras tadi. Ya ampun anak-anak itu lagi sebenarnya mereka kenapa sih. Aku memandang mereke heran. Sabar Meysa,, sabar!. Aku tidak mau cari masalah segera kutinggalkan mereka. Saat selesai makan, aku mengajak Risa keliling sekolah. Aku ingin mengenal lebih tentang sekolah baruku. Saat sampai ke lapangan basket, tiba tiba ada yang memanggilku.
“sya… meysa!”
Aku berbalik. Ya ampun si murah senyum, erik! Aku hanya diam dengan pandangan penuh Tanya.
Dia senyum lagi trus bilang “hiiii” DOANG.
Karena aku tidak mau dibilang tidak sopan ya aku balas juga
“Hii” senyum dikit lansung pergi.
Baru saja beberapa langkah kami berjalan. Eh datang halangan lagi. Kayaknya hari ini akan jadi hari yang panjang. Anak-anak itu lagi apa sih mau mereka. Tiba lansung datang menghalangi.
“emm, maaf kami mau lewat”
“Den, mereka mau lewat!” kata seorang anak dengan cara mencemoh disusul dengan tawaan teman teman mereka yang lain
“mau lewat yah,,, hmm, ada satu syarat” kata cewek yang dipanggil ‘den’ tadi
Aku menghela nafas panjang. Kupikir kali ini mengalah saja. Masa’ cuman mau lewat saja harus pake syarat dari mereka. Emang sekolah ini milik nenek moyang mereka gitu. Tapi aku tidak suka masalah ini jadi rumit. Yah apa boleh buat!
“syarat apa?” kataku.
Aku baru sadar jari Risa menggengamku kuat. Kalau sudah begini aku tak tau haru berbuat apa…
To be continued….