Friday, February 12, 2021

Tentang Usaha Sosial

 Pertama,  Usaha sosial mewakili perubahan internasiomal untuk perubahan sosial dan keadilan, pendekatan ke hati, bukan untuk keuntungan. Gagasan sosial, lingkungan, budaya atau spiritual yang berkelanjutan (saya akan mempersingkat ini menjadi sosial mulai sekarang untuk alasan yang jelas) juga menggiurkan. Daripada mengikat pemerintah, nirlaba memiliki kesempatan untuk otonomi yang lebih besar dan penentuan nasib sendiri dengan (secara hati-hati) memperkenalkan unsur-unsur komersial ke organisasi.

Karena fokus utama dari usaha sosial adalah dampak sosial, komunitas dan motivasi yang dipimpin oleh hati sangat akrab dengan nirlaba. Nirlaba juga sudah melihat kebutuhan dalam misi mereka, memiliki banyak jaringan kritis dan infrastruktur dasar untuk menginkubasi sebuah perusahaan sosial.

Perusahaan sosial berkembang karena berbagai alasan. Sudah ada dua tren penting yang membantu ini.

Bisnis komersial atau perusahaan semakin bergerak untuk memasukkan lebih banyak tujuan dalam organisasi mereka sebagai akibat dari tekanan publik untuk bisnis yang etis, dan ini sering berarti memasukkan perusahaan sosial dalam rantai pasokan mereka.

Ada juga semakin banyak 'konsumen sadar' yang ingin menghabiskan uang mereka dengan organisasi yang membantu dan setidaknya tidak melukai planet ini atau orang-orangnya. Jadi, pasar terbuka untuk membeli barang yang memiliki kualitas dan nilai yang sama tetapi di mana keuntungan digunakan untuk keuntungan sosial daripada keuntungan pribadi.

Pertumbuhan sektor berasal dari berbagai sumber lain:

• Sistem pelatihan tersier dan lainnya mulai memberikan tenaga kerja yang memahami cara bekerja dengan kewajiban sosial dan komersial

• Jaringan wirausahawan sosial yang berpikiran sama sedang berkembang, seperti Social Enterprise Auckland, di mana Anda dapat terhubung dan berbagi perjalanan.

• Semakin banyak dukungan tersedia untuk membantu Anda mengembangkan kapasitas internal - seperti Fitzgerald & Associates, Ākina, Tomorrow Inc, dan lainnya.

• Pemerintah ingin sektor ini berkembang dan sudah mulai memikirkan kebijakan (mis. Definisi, pajak, formulir hukum). Baru-baru ini menginvestasikan $ 5 juta ke sektor ini dengan Ākina, dengan nama Prakarsa Dampak.

• Investor mulai berkumpul untuk melihat bagaimana mereka dapat mendukung sektor ini untuk tumbuh.

• Lebih banyak dana filantropis tersedia untuk membantu tahap awal pengembangan usaha sosial.

Tuesday, February 9, 2021

Bukan, Bahagia itu bukan seperti ini (Part 2)

 

Jadi sebenarnya apa sih kebagiaan itu?

Al Hasan al-Bashri, seorang ulama yang terkenal dalam islam, mengatakan, “Carilah kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Alquran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu”.

Mungkin kita akan bertanya, kenapa 3 hal itu?

Karena semua itu mendatangkan ketenangan. Semua itu membuat kita selalu mengingat Allah.

Qs. Ar ra’ad dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.

Apa testimoni para artis yang hijrah? Seperti shiren sungkar, zaskia sungkar dll.

Ketika ditanya apa yang mereka rasakan setelah hijrah, jawaban mereka “ketenangan”. Mereka berusaha untuk tidak lagi hidup dengan memenuhi standar manusia tadi.

Berapa banyak sahabat rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tidak memenuhi standar standar itu tapi hidup dengan tenang bahkan dijamin masuk surge.

Bilal bin rabah salah satunya, tidak memenuhi standar ketampanan, seorang budak , rendah derajatnya di mata manusia, mengalami banyak ujian hidup, tapi berkeyakinan besar kepada Allah, bertauhid tinggi, yang membuatnya mendahului rasulullah di surge berdasarkan hadist.

Syeikh bin baz, ulama abad 20 ini, yang kabar meninggalnya diliput berbagai macam siaran tv dan tersebar luakan secara international,lautan manusia dari pejuru negeri turut ikut untuk memakamkannya, apa yang spesial dari beliau?  Beliau adalah ulama yang memahami betul perbedaan kesenangan dan kebahagiaan. Sehingga dalam hidupnya tidak menyia nyiakan sedikitpun waktunya, dan kesaksian istrinya sebelum meninggal terlihat beliau tertawa terbahak terbahak terlihat sangat bahagia, entah apa yang beliau lihat, namun istrinya mengatakan ia belum pernah tertawa seperti itu selama hidup. Bahkan saat sakaratul maut pun beliau terlihat bahagia.

Ya, karena kebahagiaan adalah sesuatu yang menetap didalam hati kita, meskipun dalam kondisi kita lagi kekurangan finansial kita akan tetap tenang. Karena kita lagi menikmati hidup.

Cerita dari seorang youtuber asal korea selatan yang beraktivitas di Indonesia seakan akan menjadi salah satu bukti kebenaran definisi kebahagiaan dalam islam ini. Dikutip dari muslim.okezone.com, youtubers korea dengan nama channel ujung oppa itu mengatakan bahwa dirinya dulu tidak merasakan kebahagiaan meskipun memiliki kondisi finansial yang stabil. Youtuber ini bercerita ia iri melihat temannya yang mualaf. Temannya itu kehilangan pekerjaannya, dan ekonominya sedang menurun namun semenjak masuk islam ia merasa temannya itu sangat bahagia walaupun dengan banyak masalah hidupnya yang datang. Ia pun ingin merasakan kebahagiaan yang ia akui belum pernah ia rasakan selama hidup, yang kemudian akhirnya ia sadari mulai merasakannya setelah masuk islam.

Monday, February 8, 2021

Bukan, Bahagia itu bukan seperti ini (Part I)

 

Semua orang di dunia ini pasti menginginkan kebahagiaan. Hal ini menjadi kesepakatan bersama bagi kita. Nah sebenarnya apasih kebahagiaan itu?

Menurut Wikipedia, para ahli mendefinisikan kebahagiaan berkaitan dengan kehidupan yang baik dan tidak hanya sekedar sebagai suatu emosi. Kita bisa menyimpulkan kebahagiaan berberda dengan kesenangan.

Misalnya saja nih, kita diraktir semangkuk bakso, dan kebetulan bakso ini adalah makanan favorit kita, dan kita ditaktirnya di restoran yang terkenal enak dan mahal banget. Pasti kita akan merasa sangat senang dengan bakso itu, ya untuk semangkuk bakso, 2 mangkok bakso mungkin membuat kita tambah senang, 3 mangkuk bakso kita mulai kekenyangan, 4 kita mulai eneg, 5 bahkan 6 dan seterusnya kita akan muntah, saking gak sanggup makan lagi. Apalagi setiap hari di bawa makan di tempat itu makan 3 kali sehari, mungkin kita akan mulai bosan, dan menggangapnya bukan makanan favorit kita lagi. Seperti inilah analogi kesenangan, kesenangan hanya sebuah luapan emosi. Kesenangan Bukan kebahagiaan.

Kalau kita nonton video yang kita anggap sangat lucu, kita akan tertawa terbahak bahak meskipun dalam kondisi hati yang lagi galau. Kita pergi ke bioskop mahal sekalipun dan menonton film terbaik pun memang akan membuat kita terhibur tapi gak akan pernah menyembuhkan hati kita yang luka. Itu semua kesenangan. Luapan emosi. Karena kesenangan bukan kebahagiaan.

Sayang sekali, definisi kebahagian yang seolah olah melekat di stigma masyarakat saat ini, ketika kita berada pada puncak standar yang manusia buat sendiri. Standar seperti semakin kaya, semakin ganteng, semakin cantik, semakin pintar, semakin tinggi jabatan, semakin terpandang kamu adalah definisi semakin bahagia kamu.

Kita tidak bisa membohongi diri kita bahwa definisi itu salah, namun memang benar kita akan merasa sangat senang ketika kita mencapai hal itu. Namun sekali lagi itu hanya luapan emosi.

Fakta membuktikan, berapa banyak orang yang mencapai standar kebahagiaan dalam tanda kutip itu mengalami depresi. Kita bisa mengambil hikmah dari kisah anak pemilik Samsung. Pada tanggal 19 November 2005. Dilansir dari inet.detik.com, seorang putri pewaris perusahaan Samsung, meninggal dunia karena bunuh diri. Gadis cantik itu dikabarkan meninggal dunia karena depresi berat.

Kalau kita lihat dari standar kebahagiaan tadi, si gadis ini sudah punya semuanya, cantik,pintar,popular, kaya, terpandang. Namun, kita sama sama pasti bertanya, kenapa gadis ini mengalami depresi? Kemudian kita akan mulai meragukan definisi kebagaiaan berdasarkan standar manusia tadi. Sekali lagi kesenangan bukan kebahgiaan. Kita hanya belum memilikinya, maka kita akan berandai andai bahagia ketika menikmati itu. Sama seperti bakso tadi. Itu semua luapan emosi kita.

 

Jadi sebenarnya apa sih kebagiaan itu?

-----------------------------------------

Dilanjutkan di Part 2 yaa!

#D30WC

#D30WCJilid28

#Day 8

Friday, February 5, 2021

A Letter for Myself in 2030

 Hi, this is 23 years old Aisyah in 2021. Today, the corona virus has transformed life for millions of people in this world. It harms a lot in many fields .The scale of the impacts is unprecedented, and studies have suggested that it might take more than a decade for the world to recover, societally and economically and might significantly compromise the progress of Sustainable Development Agenda (SDGs) 2030.

I was going to remind you according to the fact above that you may be forgotten in 2030, is young people conditions in this quarantine days. Some can’t wait to go out again, others don’t really want to, and there’s a lot staying up on the bed doing nonsense. Schools and collage are closed, young people compete spending time for movies, sleep, social media and other wasting activities. Some of great people can stay productive and some of them is trying really hard to stay productive during quarantine. That’s you in 2021. Today, I force myself, getting solutions for this quarantine days. Fight against my desires to make an impact in society to stay productive even in quarantine days.

Create some benefits communities, build and join some online courses, join competitions, writing books, help parents, build a business, become a speaker in some trainings and others that you really trying hard to do in 2021.  But stay productive is not your only goals. Being success is not about staying productive and make much money, but make positive impacts in people’s lives. That’s your definition of success.

The old you, is the one who has no fame, less money, less power in society but strong spirit and work hard. So, she only can makes few actions and little impacts. That’s why to the new you, myself in 2030. I beg, when you have power, make a better change to your society. When you closed to your definition of success, make a great impact for people’s lives, whether with money, fame, positions, works or even spirit. That’s how you become a woman of value. Remember a quote said that there is nothing more beautiful than someone who goes out of their way to make life beautiful for others.

Last to remind you, you start with a person who knows nothing but hard work and trust God. So when you are upgrading in 2030, once you read this, you remember how hard you trying to do and please stay humble, kind, work harder and keep trusting God. You only live once, so be a woman of value.

#D30WC

#D30WCJilid28

#Day5