Monday, February 8, 2021

Bukan, Bahagia itu bukan seperti ini (Part I)

 

Semua orang di dunia ini pasti menginginkan kebahagiaan. Hal ini menjadi kesepakatan bersama bagi kita. Nah sebenarnya apasih kebahagiaan itu?

Menurut Wikipedia, para ahli mendefinisikan kebahagiaan berkaitan dengan kehidupan yang baik dan tidak hanya sekedar sebagai suatu emosi. Kita bisa menyimpulkan kebahagiaan berberda dengan kesenangan.

Misalnya saja nih, kita diraktir semangkuk bakso, dan kebetulan bakso ini adalah makanan favorit kita, dan kita ditaktirnya di restoran yang terkenal enak dan mahal banget. Pasti kita akan merasa sangat senang dengan bakso itu, ya untuk semangkuk bakso, 2 mangkok bakso mungkin membuat kita tambah senang, 3 mangkuk bakso kita mulai kekenyangan, 4 kita mulai eneg, 5 bahkan 6 dan seterusnya kita akan muntah, saking gak sanggup makan lagi. Apalagi setiap hari di bawa makan di tempat itu makan 3 kali sehari, mungkin kita akan mulai bosan, dan menggangapnya bukan makanan favorit kita lagi. Seperti inilah analogi kesenangan, kesenangan hanya sebuah luapan emosi. Kesenangan Bukan kebahagiaan.

Kalau kita nonton video yang kita anggap sangat lucu, kita akan tertawa terbahak bahak meskipun dalam kondisi hati yang lagi galau. Kita pergi ke bioskop mahal sekalipun dan menonton film terbaik pun memang akan membuat kita terhibur tapi gak akan pernah menyembuhkan hati kita yang luka. Itu semua kesenangan. Luapan emosi. Karena kesenangan bukan kebahagiaan.

Sayang sekali, definisi kebahagian yang seolah olah melekat di stigma masyarakat saat ini, ketika kita berada pada puncak standar yang manusia buat sendiri. Standar seperti semakin kaya, semakin ganteng, semakin cantik, semakin pintar, semakin tinggi jabatan, semakin terpandang kamu adalah definisi semakin bahagia kamu.

Kita tidak bisa membohongi diri kita bahwa definisi itu salah, namun memang benar kita akan merasa sangat senang ketika kita mencapai hal itu. Namun sekali lagi itu hanya luapan emosi.

Fakta membuktikan, berapa banyak orang yang mencapai standar kebahagiaan dalam tanda kutip itu mengalami depresi. Kita bisa mengambil hikmah dari kisah anak pemilik Samsung. Pada tanggal 19 November 2005. Dilansir dari inet.detik.com, seorang putri pewaris perusahaan Samsung, meninggal dunia karena bunuh diri. Gadis cantik itu dikabarkan meninggal dunia karena depresi berat.

Kalau kita lihat dari standar kebahagiaan tadi, si gadis ini sudah punya semuanya, cantik,pintar,popular, kaya, terpandang. Namun, kita sama sama pasti bertanya, kenapa gadis ini mengalami depresi? Kemudian kita akan mulai meragukan definisi kebagaiaan berdasarkan standar manusia tadi. Sekali lagi kesenangan bukan kebahgiaan. Kita hanya belum memilikinya, maka kita akan berandai andai bahagia ketika menikmati itu. Sama seperti bakso tadi. Itu semua luapan emosi kita.

 

Jadi sebenarnya apa sih kebagiaan itu?

-----------------------------------------

Dilanjutkan di Part 2 yaa!

#D30WC

#D30WCJilid28

#Day 8

No comments:

Post a Comment