Sunday, May 3, 2020

Journey Chapter 2

Disclaimer...

This is a spiritual romantic comedy story.
recomended for everyone. please take the possitive vibes of this story. if this story only makes you feel far from Allah, please don't read this. and ALquran always be our main book to read.

PLEASE DON'T COPY THIS WITHOUT PERMIT!


chapter 2
ternyata senior yang bernama dann itu adalah daniel. dan yang dipanggil ken which is yang melabrakku adalah kenzo.  Aku mengetahui nya karena mereka menjadi topik pembicraan setelah asistensi umum selesai.
"gilaa,  yang namanya kak kenzo ganteng banget ay,  nih ya katanya dia itu blasteran jepang , pantas aja mukanya kayak oppa oppa,  trus yang namanya daniel itu juga kereen. gimana nih yang ke notice sama senior" kata ica menyenggolku
"dikenal apaan,  wow mba icha golden ways, super sekali, temanmu ini lagi dapat kesedihan kau malah mengejek"
"kau juga sih,  aku saja nunda sholat karena tau musholla lagi penuh"
"ga mau nunda lah cha, soalnya kemarin siang itu aku lagi singgah makan di mushollah, sekalian aja lah, ukhti ukhti mushollah jg pada ngajakin"
"eh ari tuh"
dari kejauhan ari terlihat berjalan ke arah kami
"ari ganteng ya,  dia kayaknya keturunan bule gitu ga sih"
"ssst, chaa,  kau bicara apa sih,  orang nya udah dekat tuh"
"eh,  kalian kecepatan keluar tadi,  ini disuruh kumpul uang buat buku panduan lab, 50 ribu per orang"
"cha,  kau punya uang lebih? aku ga bawa uang cukup ni"
"ga ada ay, pas nih uangku"
"ya udah ay,  kau pake uangku saja dulu"
"ok thanks ri"
"eh kalian sudah lihat pengumuman pembagian asisten belum? sama tugas pendahuluan pekan depan,  itu pengumuman nya di mading, kayaknya kita sekelompok deh ay"
aku dan icha segera menuju mading yang lagi mirip antrean bpjs. pada rusuh,  dengan memanfaatkan badanku yg kecil,  ku coba untuk menerobos, alhasil aku berhasil sampai di belakang mading which is ga bisa baca apa apa,  ku tengok icha yang lagi berjuang mengingat badannya yang lebih tinggi,  dan ia menunjuk nunjuk mading mencari nama,
"omaigatt aya,  kau dapat kak kenzo, kalau aku kak daniel. hehe  alhamdulillah setidaknya kita dapat vitamin mata gratis ay,  lihat cogan sambil kuliah wkwkwk"
icha ini sebenarnya anak nya baik,  cuma minusnya dia toa banget. dan tidak kenal kondisi dan tempat,  seperti saat ini dia buat aku malu,  alhasil  aku pura pura celingak celinguk memberi isyarat tubuh 'dia bukan teman aku guys'.
tiba tiba kak kenzo datang, sepertinya berjalan menghampirku, tidakk dia semakin dekat, apa nih yang harus kulakukan, merapikan jilbab ataukah senyum ataukah diam saja,  ataukah pura pura tidak lihat,  kulirik ica,  innalillah dia sudah pasang gigi pepsodent. berkisar jarak 3 langkah lagi kucoba tersenyum kecil,  dan tetoot dia menempelkan kertas di mading dan berlalu. okey abaikan saja. aku memperhatikan kertas yang tadi ia tempel,  okey akan ada  pre test lisan bersama asisten kelompok masing-masing. aku lihat jadwalnya rata rata kelompok besok atau lusa.  tunggu,  kelompok dengan asisten kenzo alfahrezi, sekarang? apaa?,  aku segera nge spam ke grup jurusan ttg info ini.  hari itu sepertinya hari yang panjang.
___________Journey_____________
"ok,  kita break,  latihan selesai hari ini" instruksiku dengan lantang,
tinggal sepekan lagi inaugurasi fakultas dan aku ditunjuk jadi leader dance performance. jujur aku menikmatinya,  terlebih aku memang sudah banyak berkecimpung di dunia ini sejak sma,  bahkan sering menjuarai lomba,  hanya saja waktu itu aku tidak tau yang sebenarnya, hari itu aku pikir aku baik baik saja dengan kehidupan seperti itu.
"aya,  kau jg mau nitip tidak?"
"oh iyaa,  thai tea original 1 yaa" ku cari uang 10 ribuan di tas, oh tidak,, aku mulai panik,  dompetku,  hilang.
"knapa ay?"
"dompetku els"
aku segera berlari dengan panik tanpa memperdulikan teriakan elsa.  masalahnya aku memang tidak membawa uang yang banyak hari itu, tapi kartu kartu penting semua ada disitu, dan aku tidak boleh menghilangkannya, dan hari itu sudah sangat sore dan kalau di ingat ingat tadi,  aku terakhir mengeluarkan dompet saat ari menagih bayaran uang buku,  setelah itu aku tadi,,  astaga.  ku percepat langkahku,  sepertinya mungkin aku menjatuhkan nya di mading depan lab, kurapel semua doa sambil berlari,, dari kejauhan aku tidak melihat apapun tergeletak di lantai depan mading. aku terus mendekat dan menelusurinya. Samar samar ku dengar suara yang menyebut namaku.
"maisara aya kan, praktikanmu kau saja yang berikan padanya.  pasti dia mencari dompet ini"
dompetku.. aku segera mendekat ke pintu.
"kau saja,  atau kau berikan ke asisten perempuan kan lebih aman"
"heyy,  memangnya kau tidak tertarik padanya yaa? aku lihat dia salah satu mahasiswa baru yang paling cantik di jurusan matematika. kalau saja aku tidak ikut OSN(olimpiade sains nasional)  lusa,  pasti aku sendiri yang akan memberikannya,  lumayanlah siapa tau jodoh"
"kau ini,  kalau bicara cewek cantik saja semangat sekali,  aku ini mati rasa sama perempuan model begitu,  kau seperti baru tau lingkungan lab saja"
apa dia bilang mati rasa?,  model begitu?? memangnya aku ini model seperti apa?
"hey,  dia rajin sholat tuh,  kemarin alasannya telat  karena sholat kan, lalu dia juga berhijab"
dengarr tuh,  aku mendukung laki laki yang membelaku itu,  aku yakin itu suara kak daniel.  walaupun dia non muslim, dia punya toleransi yang baik.
"kau tidak mengerti daniel, ada berapa banyak wanita yang berhijab tapi seperti tidak berhijab, dan masih banyak alasan lain mengapa aku mati rasa dengan cewek seperti dia, terutama saat lihat.. "
greek.. bunyi pintu terbuka, mampus aku, aku tidak sengaja mendorong pintunya, dan tampak bodohlah aku disini terjatuh dengan posisi seperti jangkrik.
Sambil nyengir tidak jelas untuk memecah kekakuanku," maaf kak, apakah ada dompet aku yang ketinggalan disini?"
kulihat kak kenzo diam, mengalihkan pandangan seperti tidak tertarik.  kak daniel dengan susah payah menahan tawanya.
"oh kau maisara aya, ini dompetmu"
"makasih kak,  permisi"
aku berlari dengan kencang,  samar samar ku dengar suara tawa, habis sudah image ku tadi jadi cecan maba tercantik, otttokkeee...
"kau kenapa lagi ay?, dompetnya sudah ketemu? "
aku berjalan seperti robot ke arah elsa
" elss,  elsaaaa,  habis sudaahh,,  banting akuaa,  bantinggg,, "kataku mendorong dorong bahu elsa
" sampai sekarang aku masih sangat heran,  kenapa juga kau bisa dapat IPk 3.89 semester 1” kata elsa meninggalkan ku

No comments:

Post a Comment