This is a spiritual romantic comedy story.
recomended for everyone. please take the possitive vibes of this story. if this story only makes you feel far from Allah, please don't read this. and ALquran always be our main book to read.
PLEASE DON'T COPY THIS WITHOUT PERMIT!
chapter 2
ternyata senior yang bernama dann itu adalah daniel. dan
yang dipanggil ken which is yang melabrakku adalah kenzo. Aku mengetahui nya karena mereka menjadi
topik pembicraan setelah asistensi umum selesai.
"gilaa, yang
namanya kak kenzo ganteng banget ay, nih
ya katanya dia itu blasteran jepang , pantas aja mukanya kayak oppa oppa, trus yang namanya daniel itu juga kereen.
gimana nih yang ke notice sama senior" kata ica menyenggolku
"dikenal apaan,
wow mba icha golden ways, super sekali, temanmu ini lagi dapat kesedihan
kau malah mengejek"
"kau juga sih, aku
saja nunda sholat karena tau musholla lagi penuh"
"ga mau nunda lah cha, soalnya kemarin siang itu aku
lagi singgah makan di mushollah, sekalian aja lah, ukhti ukhti mushollah jg
pada ngajakin"
"eh ari tuh"
dari kejauhan ari terlihat berjalan ke arah kami
"ari ganteng ya,
dia kayaknya keturunan bule gitu ga sih"
"ssst, chaa, kau
bicara apa sih, orang nya udah dekat
tuh"
"eh, kalian kecepatan keluar tadi, ini disuruh kumpul uang buat buku panduan
lab, 50 ribu per orang"
"cha, kau punya uang lebih? aku ga bawa uang cukup
ni"
"ga ada ay, pas nih uangku"
"ya udah ay, kau
pake uangku saja dulu"
"ok thanks ri"
"eh kalian sudah lihat pengumuman pembagian asisten
belum? sama tugas pendahuluan pekan depan,
itu pengumuman nya di mading, kayaknya kita sekelompok deh ay"
aku dan icha segera menuju mading yang lagi mirip antrean
bpjs. pada rusuh, dengan memanfaatkan
badanku yg kecil, ku coba untuk
menerobos, alhasil aku berhasil sampai di belakang mading which is ga bisa baca
apa apa, ku tengok icha yang lagi
berjuang mengingat badannya yang lebih tinggi,
dan ia menunjuk nunjuk mading mencari nama,
"omaigatt aya,
kau dapat kak kenzo, kalau aku kak daniel. hehe alhamdulillah setidaknya kita dapat vitamin
mata gratis ay, lihat cogan sambil
kuliah wkwkwk"
icha ini sebenarnya anak nya baik, cuma minusnya dia toa banget. dan tidak kenal
kondisi dan tempat, seperti saat ini dia
buat aku malu, alhasil aku pura pura celingak celinguk memberi
isyarat tubuh 'dia bukan teman aku guys'.
tiba tiba kak kenzo datang, sepertinya berjalan
menghampirku, tidakk dia semakin dekat, apa nih yang harus kulakukan, merapikan
jilbab ataukah senyum ataukah diam saja,
ataukah pura pura tidak lihat,
kulirik ica, innalillah dia sudah
pasang gigi pepsodent. berkisar jarak 3 langkah lagi kucoba tersenyum
kecil, dan tetoot dia menempelkan kertas
di mading dan berlalu. okey abaikan saja. aku memperhatikan kertas yang tadi ia
tempel, okey akan ada pre test lisan bersama asisten kelompok
masing-masing. aku lihat jadwalnya rata rata kelompok besok atau lusa. tunggu,
kelompok dengan asisten kenzo alfahrezi, sekarang? apaa?, aku segera nge spam ke grup jurusan ttg info
ini. hari itu sepertinya hari yang
panjang.
___________Journey_____________
"ok, kita
break, latihan selesai hari ini"
instruksiku dengan lantang,
tinggal sepekan lagi inaugurasi fakultas dan aku ditunjuk
jadi leader dance performance. jujur aku menikmatinya, terlebih aku memang sudah banyak berkecimpung
di dunia ini sejak sma, bahkan sering
menjuarai lomba, hanya saja waktu itu
aku tidak tau yang sebenarnya, hari itu aku pikir aku baik baik saja dengan
kehidupan seperti itu.
"aya, kau jg mau
nitip tidak?"
"oh iyaa, thai
tea original 1 yaa" ku cari uang 10 ribuan di tas, oh tidak,, aku mulai
panik, dompetku, hilang.
"knapa ay?"
"dompetku els"
aku segera berlari dengan panik tanpa memperdulikan teriakan
elsa. masalahnya aku memang tidak
membawa uang yang banyak hari itu, tapi kartu kartu penting semua ada disitu,
dan aku tidak boleh menghilangkannya, dan hari itu sudah sangat sore dan kalau
di ingat ingat tadi, aku terakhir
mengeluarkan dompet saat ari menagih bayaran uang buku, setelah itu aku tadi,, astaga.
ku percepat langkahku, sepertinya
mungkin aku menjatuhkan nya di mading depan lab, kurapel semua doa sambil
berlari,, dari kejauhan aku tidak melihat apapun tergeletak di lantai depan
mading. aku terus mendekat dan menelusurinya. Samar samar ku dengar suara yang
menyebut namaku.
"maisara aya kan, praktikanmu kau saja yang berikan
padanya. pasti dia mencari dompet
ini"
dompetku.. aku segera mendekat ke pintu.
"kau saja, atau
kau berikan ke asisten perempuan kan lebih aman"
"heyy, memangnya
kau tidak tertarik padanya yaa? aku lihat dia salah satu mahasiswa baru yang
paling cantik di jurusan matematika. kalau saja aku tidak ikut OSN(olimpiade
sains nasional) lusa, pasti aku sendiri yang akan
memberikannya, lumayanlah siapa tau
jodoh"
"kau ini, kalau
bicara cewek cantik saja semangat sekali,
aku ini mati rasa sama perempuan model begitu, kau seperti baru tau lingkungan lab
saja"
apa dia bilang mati rasa?,
model begitu?? memangnya aku ini model seperti apa?
"hey, dia rajin
sholat tuh, kemarin alasannya telat karena sholat kan, lalu dia juga
berhijab"
dengarr tuh, aku
mendukung laki laki yang membelaku itu,
aku yakin itu suara kak daniel.
walaupun dia non muslim, dia punya toleransi yang baik.
"kau tidak mengerti daniel, ada berapa banyak wanita
yang berhijab tapi seperti tidak berhijab, dan masih banyak alasan lain mengapa
aku mati rasa dengan cewek seperti dia, terutama saat lihat.. "
greek.. bunyi pintu terbuka, mampus aku, aku tidak sengaja
mendorong pintunya, dan tampak bodohlah aku disini terjatuh dengan posisi
seperti jangkrik.
Sambil nyengir tidak jelas untuk memecah kekakuanku,"
maaf kak, apakah ada dompet aku yang ketinggalan disini?"
kulihat kak kenzo diam, mengalihkan pandangan seperti tidak
tertarik. kak daniel dengan susah payah
menahan tawanya.
"oh kau maisara aya, ini dompetmu"
"makasih kak,
permisi"
aku berlari dengan kencang,
samar samar ku dengar suara tawa, habis sudah image ku tadi jadi cecan
maba tercantik, otttokkeee...
"kau kenapa lagi ay?, dompetnya sudah ketemu? "
aku berjalan seperti robot ke arah elsa
" elss,
elsaaaa, habis sudaahh,, banting akuaa, bantinggg,, "kataku mendorong dorong
bahu elsa
" sampai sekarang aku masih sangat heran, kenapa juga kau bisa dapat IPk 3.89 semester
1” kata elsa meninggalkan ku
No comments:
Post a Comment