Wednesday, May 6, 2020

Contoh Lomba Artikel Gaya Hidup Muslim


Yuk, hidup dengan rumus SAKU!
Oleh : @aisyah_airy

            Tidak ada seorang manusia pun yang tidak menginginkan kebahagiaan. Bahkan, banyak diantara mereka menghalalkan segara cara demi kebahagiaan. Namun, terlalu banyak definisi kebahagiaan berdasarkan persepsi mereka. Mereka mengambil standar dunia untuk mendefinisikan kebahagiaan. Alhasil, menjadi semakin kaya, semakin gagah, semakin cerdas, semakin tinggi martabat, semakin terkenal akan menjadi orang yang paling bahagia menurut mereka. Lihatlah, apa akibat definisi itu?. Orang miskin mencuri karena ingin kaya, klinik operasi plastik menjadi tren, korupsi merajarela, Krisis moral mengalami peningkatan. Inilah akibat gaya hidup manusia yang bertolak ukurkan nafsu mereka.
Ada hikmah yang dapat kita petik dari kejadian pada tanggal 19 November 2005. Dilansir dari inet.detik.com, seorang putri pewaris perusahaan terdepan dibidang teknologi komunikasi yang ditetapkan sebagai keluarga terkaya di korea selatan, meninggal dunia karena bunuh diri. Gadis cantik itu dikabarkan meninggal dunia karena depresi berat. Kejadian ini seakan akan menolak definisi kebahagiaan yang mereka tetapkan. Lantas, seperti apa definisi kebahagiaan yang sebenarnya? Berikut adalah rumus SAKU ala muslim agar dapat hidup bahagia;
1.      ShaZiQu (Shalat, Zikir, dan baca Quran)
Al Hasan al-Bashri mengatakan, “Carilah kenikmatan dan kebahagiaan dalam tiga hal, dalam sholat, berzikir dan membaca Alquran, jika kalian dapatkan maka itulah yang diinginkan, jika tidak kalian dapatkan dalam tiga hal itu maka sadarilah bahwa pintu kebahagiaan sudah tertutup bagimu”. Inilah definisi kebahagiaan yang dituturkan oleh salah satu ulama muslim yang masyhur. Ketiga hal ini (ShaZiQu) sebenarnya adalah bagian dari mengingat Allah. Definisi kebahagiaan ini diperkuat dengan dalil dalam Alquran, Allah berfirman “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).

      Cerita dari seorang youtuber asal korea selatan yang beraktivitas di Indonesia seakan akan menjadi salah satu bukti kebenaran definisi kebahagiaan dalam islam ini. Dikutip dari muslim.okezone.com, youtubers korea dengan inisial (UO) itu mengatakan bahwa dirinya dulu tidak merasakan kebahagiaan meskipun memiliki kondisi finansial yang stabil. Namun, saat meilihat teman-teman yang beragama Islam, ia bisa merasakan kebahagian yang mereka miliki. Hal tersebut akhirnya membuat UO merasa penasaran sehingga memutuskan untuk masuk Islam. Ia ingin merasakan kebahagiaan yang belum pernah ia rasakan selama hidup, yang kemudian ia akui mulai merasakannya setelah masuk islam.

Allah berfirman di dalam alquran “Barang siapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS. Thoha: 123-124). Ayat ini memberikan pelajaran kepada kita dalam mengambil hikmah dari kisah nyata pertama dan kedua, bahwa definisi kebahagiaan manakah sebenarnya yang patut kita ikuti.

2.      Kunyit (Kuncinya Niat yang bergantung pada Allah)
Kunci bahagia yang paling utama  adalah ikhlas atau lurusnya niat karena Allah. Ketika kita telah menerapkan hal ini dalam aspek kehidupan kita, niscaya kita tak akan pernah tersesat. Ingatlah, apa yang diperingatkan kita dalam hadist sahih tentang kisah seorang pembunuh yang membunuh 100 orang dapat masuk surga sebaliknya seorang penghafal quran yang lebih dulu dilempar malaikat ke neraka. Semua itu karena niat. Amalan terakhir sang pembunuh yang bertaubat mengharapkan ridha Allah, dan amalan sepanjang hidup seorang penghafal quran yang ingin dipuji dengan hafalannya.
 Kisah ini dalam memberi pembelajaran pada hidup kita, apapun profesi kita, aktivitas kita, kebiasaan kita, ketika kita bergantung hanya pada Allah, hal tersebut walaupun sulit akan mendatangkan kebahagiaan kepada kita. Seorang penghafal quran yang ikhlas, seberapa pun lelah dan tantangan yang ia dapatkan dalam menghafal quran atau dengan bertubi tubi cobaan hidup yang datang ia akan tetap bahagia. Perasaan capek, sedih memang ada, namun hati mereka selalu tenang dan selalu punya tempat untuk mengadu (Allah). Sebaliknya, mereka yang berada di Negara asia timur yang diketahui sebagai Negara dengan tingkat bunuh diri yang tinggi. Negara yang menjunjung tinggi norma norma kemanusiaan, kemajuan teknologi, keelokan paras, namun ketika salah seorang dari mereka mendapatkan musibah yang kecil, mereka tidak punya tempat berpaling. Maka jelaskan ketika banyak berita dari Negara mereka, banyaknya yang bunuh diri dan depresi karena masalah masalah kecil seperti bertengkar dengan teman, putus cinta, tidak diterima kerja, dan sebagainya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Sungguh menakjubkan keadaan orang-orang yang beriman. Sesungguhnya seluruh keadaan orang yang beriman hanya akan mendatangkan kebaikan untuk dirinya. Demikian itu tidak pernah terjadi kecuali untuk orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kesenangan maka dia akan bersyukur dan hal tersebut merupakan kebaikan untuknya. Namun jika dia merasakan kesusahan maka dia akan bersabar dan hal tersebut merupakan kebaikan untuk dirinya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Rounded Rectangle: SAKU=>3 ShaZiQu + Kunyit= BahagiaBergantung pada selain Allah adalah hal yang paling merugikan di dunia ini. Karena hakikatnya, manusia tidak akan pernah peduli seberapa kayanya kita, seberapa gagahnya kita, seberapa cerdasnya kita, setinggi apa jabatan kita dan seterkenal apa kita. Yang manusia peduli, adalah seberapa bermanfaatnya kita pada mereka. Namun masih banyak kita yang menaruh harapan pada manusia lain dan mengaggap kita spesial. Padalah berharap kepada manusia itu pasti selalu berujung kekecewaan. Sedangkan janji Allah dalam alquran, kekita kita bergantung kepadaNya, kita tidak akan pernah kecewa.

1 comment: