Mau posting cerita fiksi ya, jadi ini cerita yang sempat aku post di wattpad, masih on going sih, boleh dibaca jika dianggap bermanfaat, tapi baca alquran lebih utama :)
Chapter 1
hari itu adalah masa dimana aku masih mahasiswa baru.
Rasanya sangat tidak nyaman, menjadi
mahasiswa jurusan matematika bukanlah keinginanku. Aku ingin mengambil jurusan
sejuta umat tidak lain dan tidak bukan adalah jurusan kedokteran. akungnya aku
tidak lulus, beginilah jadinya,
"sebentar jam 1 kumpul di lab komputer ya, ada sistensi umum untuk mata kuliah pengatar
komputer, yang tidak datang dihitung
minus katanya"
pengumuman ari si ketua kelas cukup menambah beban ku
saja, padahal aku ingin bobo cute di
kosan, ga tau apa dia kalau tidur siang itu sunnah.
akhirnya setelah dari mushollah aku jalan uring uringan ke
lab komputer. sampai di depan pintu lab,
aku tidak melihat 1 pun teman kelasku.
asli, padahal ini baru jam 13.07.
kan ini indonesia guys
"kenapa terlambat? "
tiba tiba salah seseorang keluar ketika aku ingin masuk.
sepertinya ia salah satu senior. ganteng banget lagi guys.
" tadi sholat dulu kak"
"memangnya yang lain tidak sholat?, saya juga sholat
tapi datang tepat waktu kesini"
soalnya tadi nungguin kloter ke 2 karena ga bawa mukena
kak, masa aku harus bilang begitu. akhirnya aku memilih diam
"namamu siapa?!"
" maisara aya kak"
"maisara aya,
lambat 8 menit, minus 8
poinnya, masuk!!!"
Buset, aya,
ayaa, kau ini masih maba sudah dapat
masalah pula sama senior, sama cogan
lagi. semoga aja dia tidak ingat sama
wajahku.
"dia lambat dann,
udah aku minus tadi poinnya"
kata senior itu yg membuat seluruh mahasiswa di lab
mengkulitiku, masalahnya bukan hanya
teman kelasku di lab itu tapi maba sekampus yang dapat mata kuliah pengantar
komputer. hilanglah sudah image inner beautyku.
bunya pintu terbuka tiba tiba ari masuk, kini senior yang dipanggil dan tadi bicara
"kau kenapa terlambat? "
ari celingak celinguk lalu menatapku, raut wajahnya menanyakan apa yang terjadi
disini.
" tadi setelah sholat ke wc kak"
ia menyenggolku dengan sikunya, sepertinya ia menyeruhku untuk duduk, lalu kulangkahkan kaki untuk mencari tempat
duduk.
"kau jangan banyak alasan, siapa namamu? " lanjut senior tadi
"Muhammad alfahri kak"
"duduk.! kau minus 9,
catat ken"
senior yg dipanggil ken mencatat, kemudian melihat kearahku dan Kembali
mencatat. mampus pasti dia menandai wajahku.
_____________
Great, please continue
ReplyDeleteThank you thor
ReplyDelete